News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Andi: Tol Laut Jokowi Dimulai dari Indonesia Timur

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Bobby Mamahit, menunjukan surat acara penandatanganan perjanjian kerja sama pengembangan pelabuhan laut di Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2014). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menandatangani MoU dengan Kementerian Perhubungan terkait pembangunan dermaga untuk distribusi barang di Marunda, Jakarta Utara. Dermaga atau pelabuhan tersebut merupakan salah satu infrastruktur tol laut. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjojanto, menegaskan program pembangunan tol laut masih menjadi prioritas kerja presiden terpilih Joko Widodo.

"Masih jadi priorotas karena ini konsep unggulan yang ditawarkan dari visi misi Jokowi terkait dengan doktrin poros maritim," ujar Andi di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta, Minggu (24/8/2014).

Menurut Andi proyek besar ini akan diagendakan bisa dimulai tahun 2016 atau 2017. Pada tahun 2014-2015 calon presiden terpilih akan memulai dengan rancangan bangunan dengan memperkuat pembangunan di Indonesia bagian Timur.

"Pertama kita akan memperkuat jalur antara Makasar, Maluku, Biak dengan dimulai dengan rancangan bangunan," jelasnya.

Rancangan pembangunan tol laut ini rencananya diperkuat dengan memperkuat rancangan satu pelabuhan besar.

Tujuan pembangunan pelabuhan besar ini untuk melayani dan mempermudah akses niaga dari negara-negara Pasifik bagian selatan ke negara Asia Timur.

Andi menuturkan pembangunan ini tidak semata-mata untuk Indonesia tetapi untuk membuka akses ke beberapa regional.

Dipilihnya daerah timur dalam rancangan pembangunan tol laut dengan mempertimbangkan beberapa aspek.

Diantaranya tersedia lahan yang memadai, sengketa lahan masih minim, kota di bagian timur Indonesia masih belum padat dan akses langsung ke daerah Samudera Pasifik.

Tim transisi mengaku masih menghitung estimasi biaya dengan para pihak lain mulai dari segi inftrastruktur baik listrik, pabrik semen, pembangunan rel kereta api ganda hingga pelabuhan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini