TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Bermain di kelas baru selalu jadi hal yang sulit bagi pelaku industri otomotif.
Namun, agen tunggal pemegang merk Isuzu di Indonesia, yakni PT Astra International Isuzu (AII), merasa percaya diri bahwa mereka mampu mulus berpindah kelas, setelah resmi memasarkan varian terbaru mereka, Isuzu MU-X.
Ditemui dalam peluncuran Isuzu MU-X di Surabaya, semalam (25/8), CEO PT AII, Supranoto, mengakui, bahwa MU-X, benar-benar berada dalam kelas yang berbeda, dengan mobil-mobil Isuzu yang dipasarkan di Indonesia saat ini.
Sebagai mobil SUV berbanderol Rp 428 juta on the road yang bertarung dengan Toyota Fortuner atau Mitsubishi Pajero, MU-X akan membuat Isuzu naik kelas ke segmen high-end.
“Sejauh ini kami memang sudah identik sebagai mobil niaga, atau lewat Panther yang notabene mobil penumpang untuk segmen menengah. Nah, yang belum banyak diketahui masyarakat, bahwa sebenarnya Isuzu di negara lain, sudah dikenal sebagai pabrikan mobil SUV kelas high-end,” ungkap Supranoto.
Menurut Supranoto, strategi kampanye itulah yang akan mereka lakukan untuk meyakinkan konsumen.
Keyakinan dari Astra Isuzu yang lain, saat ini calon pembeli SUV high end sudah jenuh dengan varian-varian yang begitu saja.
“Pasar sudah jenuh. MU-X hadir dengan banyak teknologi yang tidak dimiliki SUV dengan harga sepantaran. Banyak teknologi mobil mewah yang kami pasang, untuk merangsang respon pasar,” sebut Supranoto.
Terlepas dari hal tersebut, Supranoto mengakui, pasar SUV high-end yang renyah di Indonesia, jadi alasan mengapa pabrikan Isuzu memutuskan untuk melepas MU-X.
Menurut dia, kontribusi penjualan mobil penumpang dari Isuzu di Tanah Air, selalu gagal mengalahkan mobil niaga.
“Di Indonesia, permintaan SUV high-end setiap tahunnya mencapai 50.000 unit, dimana separuhnya, bermesin diesel. Kami ingin kebagian pasar itu,” tambah dia.
Sejauh ini, total jenderal penjualan Isuzu di Tanah Air, yang tahun lalu menyentuh angka 32.000 unit, masih didominasi truk dan mobil niaga.
Penjualan mobil niaga, seperti Elf dan Giga, berkontribusi sampai 70 persen.
Sementara mobil penumpang, seperti Panther dan D-Max, kebagian sisanya, atau 30 persen saja.
Dengan melepas MU-X ke pasar, Supranoto berharap, penjualan mobil penumpang dari Isuzu, bisa sejajar dengan mobil niaga, atau berkontribusi sebesar 50 persen dari total penjualan.
Sementara itu, Koordinator Astra Isuzu untuk wilayah Jatim, Ria Suryani, mengaku, pihaknya belum menetapkan target penjualan. Namun, ia menggambarkan, respon pasar yang ada di Surabaya, sudah cukup baik.
“Dalam dua pekan pameran, sudah ada 35 inden masuk. Kami masih fokus melihat reaksi pasar dulu,” sebut Ria, yang menyebut, tahun ini rata-rata penjualan Isuzu di Jatim berkisar di angka 400 unit setiap bulannya.