TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia tahun lalu telah menyantap 1,8 miliar liter avtur. Dengan adanya rencana campuran biofuel dari Bahan Bakar Nabati ke avtur, Garuda dinilai pemerintah mengonsumsi paling banyak bioavtur.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konvensional Energi (EBTKE) Rida Mulyana menjelaskan jika konsumsi bioavtur di sektor penerbangan domestik, PT Pertamina (persero) bisa menjadi penjual bioavtur terbanyak di dunia.
"Paling banyak penerbangan ya Garuda, tidak menutup kemungkinan Pertamina jualan biofuel karena feetstok kita punya, maskapai banyak, bandara banyak, jualan lah disitu," ujar Rida di kantor Kementerian Perhubungan, Selasa (26/8/2014).
Rida memaparkan Indonesia bisa menjadi potensi pasar tersendiri. Pasalnya sudah ada pabrik di Gresik yang memproduksi biofuel sudah dibangun. "Bisa menarik pengusaha masuk kesini. Ini untuk kelangsungan program ini mulai jalan," jelas Rida.
Hingga kini pemakaian biodiesel mandatory, semester 1 sudah mencapai 50 persen dari target. Meski ada beberapa kendala, Pertamina selalu memperbaiki waktu ke waktu.
"Kita bisa melayani seluruh pelosok Indonesia. Namanya distribusi BBM, di Indonesia paling tersulit di dunia dilihat secara geografis," ungkap Rida.