TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengakui penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini memang agak melambat dibanding tahun lalu. Namun bank pelat merah ini masih optimis untuk mematok target pertumbuhan KPR sekitar 17% di tahun ini.
Menurut Toni Seotirto, Direktur Bisnis Konsumer BRI, realisasi penyaluran KPR di tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
"Ini karena ada efek dari melambatnya ekonomi makro kita,"kata Toni di Jakarta, Kamis (4/9/2014).
Toni mengakui kebijakan Loan To Value (LTV) yang diterapkan Bank Indonesia sejak September tahun lalu juga memberikan pengaruh. Selain itu, bunga KPR BRI tahun ini memang sedikit naik dibanding tahun lalu. Namun ia mengaku belum mengetahui secara pasti berapa persen bunga KPR BRI saat ini.
"Tapi saya yakin prospek KPR kita tetap besar. Saya kira kami tetap bisa tumbuh 17% secara yoy tahun ini," pungkas Toni.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2014, realisasi penyaluran KPR BRI mencapai 17,2% dari total kredit konsumer BRI yang mencapai Rp 77,60 triliun.
Dengan demikian, KPR BRI di semester I 2014 mencapai Rp 13,34 triliun, tumbuh 34,61% secara year on year (yoy) dibanding Juni 2013 yang mencapai Rp 9,91 triliun.(Adhitya Himawan)