TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pernyataan salah satu eks komisaris Pertamina, Umar Said, bahwa bohong kalau Karen Agustiawan akan meletakkan jabatan Dirut Pertamina karena akan menjadi staf pengajar di Harvard JF Kenedy School terbantahkan.
Karen benar akan lengser dari BUMN BBM dan gas tersebut karena akan mengajar di salah satu perguruan tinggi paling bergengsi di Amerika Serikat tersebut.
Nama Karen telah terpampang sebagai salah satu anggota dewan pengajar di universitas tersebut. Bahkan pada link http://www.hks.harvard.edu/about/admin/offices/deans-office/deanscouncil/members, nama Karen muncul nomor dua dari 103 pengajar di perguruan tinggi tersebut.
Sebelumnya Umar Said mengatakan, alasan Karen akan lengser karena akan mengajar di Harvard adalah akal-akalannya Karen. "Ya itu bohong-bohongan (Karen) doang," ujar Umar di Jakarta, Senin (8/9/2014).
Menurut Umar untuk seseorang bisa mengajar di Universitas sekelas Harvard butuh pendidikan yang tinggi. Pasalnya untuk menjadi mahasiswa di universitas nomor satu di Amerika Serikat itu, harus melewati ujian yang sangat berat
"Emang gampang mau ngajar di Harvard. Masuk kuliah disana aja susahnya bukan main lho," ungkap Umar.