News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menperin: Produksi dan Ekspor LCGC Masih Rendah

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mobil-mobil kompak yang merupakan kategori low cost green car (LCGC) untuk pasar ekspor siap diangkut dari pabrik perakitan PT Astra Daihatsu Motor di kawasan industri Suryacipta, Karawang, Jawa Barat, Senin (3/2/2014). Selain memenuhi pasar dalam negeri dengan merek Daihatsu Ayla dan Toyota Agya, PT Astra Daihatsu Motor juga melakukan ekspor mobil jenis LCGC ke Filipina dengan mengusung merek Toyota Wigo yang ditargetkan mampu mengekspor sebanyak 6.000 unit pada tahun ini. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat menyatakan saat ini mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) sudah diekspor. Namun demikian, persentase ekspor LCGC saat ini masih rendah.

"LCGC itu sudah ekspor. Itu baru mulai, belum sampai 10 persen," kata Hidayat di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (12/9/2014).

Di samping itu, Hidayat mengungkapkan, produksi LCGC hingga akhir tahun pun masih tergolong kecil. Produksi LCGC masih berada di bawah 10 persen dari total produksi LCGC di dalam negeri. Menurut Hidayat, meskipun masih kecil, ekspor LCGC dapat membuktikan terdapat jenis baru mobil yang diproduksi di Indonesia.

Selain itu, mobil murah tersebut juga tergolong laku di pasar internasional. Di samping itu, investasi dalam negeri untuk LCGC juga telah masuk. Saat ini terdapat setidaknya 4 pabrik otomotif besar yang melakukan perakitan atau assembling dan produksi LCGC di Indonesia. Selain itu, industri komponen pun bergerak sebagai dampak produksi LCGC.

"Lebih dari 100 industri komponennya. 80 persen local content. Jadi iti salah satu kemajuan dan kemandirian otomotif," ujar Hidayat.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini