Laporan Arif wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terpengaruh terhadap menguatnya perekonomian di zona euro dan laju pounds yang terus mengalami penguatan.
Akibatnya nilai tukar rupiah alami penguatan dengan berada pada Rp 11.972 per dollar AS atau menguat ketimbang posisi sebelumnya yang berada pada Rp 11.985 per dollar AS (Kurs Tengah BI).
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mengatakan adanya penilaian terhadap Bank Sentral Eropa untuk tidak perlu untuk menambah stimulus terhadap ekonomi Zona Euro membuat pergerakan Euro kembali menguat sehingga dapat mengimbangi pelemahan Yen.
"Penguatan euro menahan laju penguatan dollar AS, sehingga berdampak kepada penguatan nilai tukar rupiah," kata Reza Priyambada di jakarta, Selasa (22/9/2014)
Begitupun dengan laju Pounds yang juga menguat seiring ekspektasi perbaikan ekonomi Inggris. Laju dollar AS yang masih melemah seiring dengan rilis pertemuan The Fed yang belum akan menaikkan suku bunga turut membuat laju Euro dan Pounds terapresiasi.
Keduanya turut memicu terapresiasinya Rupiah. Laju Rupiah masih di atas di bawah level resisten Rp 11.970 per dollar AS.
"Rupiah kembali mencoba mempertahankan kenaikannya dengan memanfaatkan pelemahan laju Dollar AS Diharapkan tren ini dapat terjaga sehingga Rupiah dapt bertahan di zona hijau Rp 11.985-11.965 (kurs tengah BI)," katanya.