Jadi saya hanya memiliki waktu sekitar 3 jam untuk keluar pemeriksaan Custom, naik bus menuju hotel, istirahat di hotel, balik lagi naik bus, masuk ke airport melalui pemeriksaan custom dengan antrian panjang.
Pilihan lain yang diberikan diberikan adalah tetap terbang dengan CX719 dan diberikan voucher HKD150 untuk makan siang di airport.
Menimbang bahwa disana bukan negara saya dan melihat kondisi yang ada, saya memutuskan menerima dengan terpaksa tawaran terakhir yaitu menunggu di airport dan makan siang dan melanjutkan penerbangan 5 jam dari Hongkong ke Jakarta dengan tubuh yang sudah sangat lelah.
Saya sudah berusaha menjelaskan bahwa permintaan saya ini berkaitan dengan “Health Issue” bahwa saya sudah terlalu lelah untuk melanjutkan penerbangan. Tetapi tidak ada alternative apapun yang ditawarkan oleh manager tersebut selain silakan terbang dengan CX719.
Nama manager tersebut Colline saya tidak ingat nama belakangnya, saya berusaha mengambil foto dari manager tersebut tetapi manager tersebut marah-marah dan mengancam saya untuk memanggil polisi bila saya tidak hapus foto dia.
Dan yang menambah lebih menyiksa adalah 5 jam penerbangan lanjutan CX 719 penyejuk udaranya tidak berfungsi dengan baik, permintaan maaf pun berkali-kali dikumandangkan melalui pengeras suara didalam pesawat yang bagi saya serasa naik bis kota yang panas dan pengap.
Dan 2 penerbangan tersebut berhasil saya lalui dengan berakhir kepada kesehatan saya yang drop sesampainya di Jakarta.
Sebuah pengalaman penerbangan yang tidak manusiawi yang disuguhkan dari maskapai penerbangan sebesar Cathay Pacific.
Perlu diketahui saat melakukan penerbangan ini saya membawa sekitar 20 orang tamu didalam pesawat tersebut. Terima kasih sekali lagi kepada Cathay Pacific yang memberikan pengalaman tidak manusiawi kepada para tamu saya.