TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dana Pensiun dan Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri mengaku nasabahnya saat ini banyak yang memilih paket investasi di segmen syariah pendapatan tetap, yakni sebesar 67 persen dari dana kelolaan atau Asset Under Manajemen (AUM) Rp 432,71 miliar hingga September 2014.
Mandiri DPLK saat ini memiliki delapan paket investasi yang ditawarkan ke nasabahnya, seperti pasar uang, pendapatan tetap, saham pasar uang, saham pendapatan tetap, campuran kombinasi 1, campuran kombinasi 2, syariah pasar uang dan syariah pendapatan tetap.
"Semua tergantung peserta Mandiri DPLK pilihan investasinya. Tercatat di kami, 67 persen ke syariah pendapatan tetap dan deposito 28,5 persen, sisanya paket lainnya," kata Direktur Keuangan dan Umum Mandiri DPLK, Rudi Rahman di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Adapun alasan pemilihan investasi di syariah pendapatan tetap, kata Rudi, karena mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam dan dinilai aman dengan berbasis syariah. Namun, dari pihak Mandiri DPLK tetap memberikan edukasi terkait investasi yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
"Kami setiap bulan sekali mengirimkan surat ke nasabah, terkait prospek investasi ke depan, kalau saham itu lebih lebih bagus dibandingkan sukuk dan obligasi. Tapi kita serahkan ke nasabahnya, kami hanya menyarankan," tuturnya.