TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Jabar Banten (BJB) mengalami problem kredit macet yang semakin parah di kuartal III 2014. Kondisi ini disebabkan meningkatnya kredit macet pada segmen mikro.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2014, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BJB meningkat dari 2,46 persen per September 2013 menjadi 4,14 persen per September 2014.
“NPL BJB memang mengalami kenaikan disebabkan penurunan kualitas kredit mikro,” kata Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, saat dihubungi KONTAN, Kamis (30/10/2014).
Agus menegaskan bahwa di akhir tahun ini, NPL BJB ditargetkan bisa turun menjadi 3,1 persen. Agar target ini tercapai, BJB berusaha melakukan penagihan angsuran secara intensif. “Termasuk restrukturisasi dan penjualan agunan,” pungkas Agus.
Adapun volume penyaluran kredit BJB di akhir kuartal III 2014 mencapai Rp 48,98 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 11,67% secara year on year. (Adhitya Himawan)