TRIBUNNEWS.COM, NAIROBI - Kenya Airways Ltd membukukan kerugian di semester pertama tahun ini sebagai dampak dari wabah Ebola di Afrika Barat. Beberapa rute penerbangan terpaksa dibatalkan karena belum adanya jaminan keamanan.
Maskapai terbesar ketiga di Afrika ini harus menelan kerugian sebesar 10,5 miliar shillings atau sekitar 116,5 juta dolar AS dalam periode enam bulan hingga September 2014. Padahal, di periode sama tahun lalu, Kenya Airways berhasil mengeruk laba hingga 384 juta shillings.
Dikutip dari Bloomberg, Alex Mbugua, Chief Financial Officer Kenya Airways mengatakan bahwa biaya langsung naik 13 persen dari 37,7 miliar shillings menjadi 42,2 miliar shillings. Sementara, pendapatan maskapai hanya tumbuh 5 persen menjadi 56,8 shillings.
Mbuvi Ngunze, CEO Kenya Airways mengatakan bahwa pendapatan Kenya Airways akan turun antara 3 persen hingga 4 persen sepanjang tahun ini sampai Maret jika rute penerbangan ke negara-negara wabah Ebola belum dibuka.