Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memaparkan, nasib Petral akan dilihat berdasar pantauan Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang diketuai Faisal Basri.
"Baru dilihat mau diapakan Petral ke depannya. Keputusan berdasarkan fakta, bukan judgment semata serampangan," ungkap Sudirman kepada wartawan di Kementerian BUMN usai menghadiri pengukuhan Dwi Soejipto sebagai Direktur Utama Pertamina, Jumat (28/11/2014).
Sudirman mengungkapkan, Komite ini yang akan memantau kinerja Petral. Tim yang diketuai Faisal Basri akan mengunjungi semua direksi Pertamina dan Petral untuk melihat jalannya sistem transaksi yang transparan.
"Bisnis baik, kalau pemimpin enggak baik enggak bisa kemana-mana. Tim akan bertemu dengan manajemen Pertamina baru dan berkunjung ke Petral," jelas Sudirman.
Sementara Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan akan memantau kinerja anak usaha Pertamina itu. Rini akan melihat kinerja Petral selama tiga bulan ke depan. "Kita lagi analisa lebih dalam Petral," ujarnya.
Rini pun membuat target untuk PT Pertamina dan Petral agar melakukan transaksi yang transparan. Dari pembelian bahan baku dan hilirisasi akan ditangani langsung oleh empat direksi baru Pertamina.
"Targetnya Pertamina ingin buat sistem yang transparan dalam proses pembelian bahan baku dan hilirisasi sehingga ini tugas yang berat untuk direksi baru," ungkap Rini.