"Standar dermaga ini nantinya mengikuti standar internasional dan kapal kapal besar yakni kedalaman 14 meter di bawah air," katanya.
Terakhir, akan dibangun pembangkit listrik atau power plan kapasitas 15 Mega Wartt (MW) untuk mendukung aktivitas kepelabuhanan," katanya.
Efisiensi anggaran juga bisa dilakukan dengan menggunakan listrik sebagai tenaga pembangkit semua mesin di pelabuhan.
"Saat ini kami masih menggunakan diesel secara keseluruhan. Pada akhirnya kami akan sampai pada teknologi termutakhir yakni menggunakan gas," katanya.
Dia mengilustrasikan jika menggunakan diesel maka pengeluaran operasional mencapai 100 persen, menggunakan listrik hanya membayar 70 persen dan menggunakan gas alam membayar 40 persen saja.
Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kota Makassar ikut terlibat dalam pembangunan proyek ini. Pemerintah Provinsi akan menganggarkan Rp 50 miliar untuk pembebasan lahan mulai di ujung jalan tol Insinyur Sutami tembus ke lokasi MNP di Jl Galangan Kapal Makassar.
Selanjutnya Pemerintah Kota Makassar akan membangun infrastruktur jalan tembus ke lokasi tersebut juga dengan
investasi Rp 50 miliar.
Mereka sebenarnya sudah menganngarkan. Jadi tinggal eksekusi ketika ada izin pembangunan," kata Budi. (nie)