TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sore hari sudah menguat, dibandingkan pagi hari di level Rp 12.900 per dolar AS. Hal ini dikarenakan, Bank Indonesia (BI) telah melakukan intervensi guna menahan pelemahan lebih dalam.
"Saya lihat BI sudah intervensi, sore kita lihat kan sudah membaik sekitar Rp 12.700-an dibandingkan sebelumnya Rp 12.900," kata Analis Valuta Asing Bank Mandiri, Reny Eka Putri ketika dihubungi, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Mengenai intervensi BI tersebut, Reny mengaku tidak mengetahui secara pasti tindakannya seperti apa, bisa melakukan pelepasan dolar AS dari cadangan devisa atau memberikan batasan pembelian dolar AS di perbankan.
"Tapi kelihatan dengan rupiah yang tiba-tiba menguat. Kalau menggunakan cadangan devisa akan terlihat posisi cadangan devisa Desember, turun atau tidak. Kalau turun berarti intervensi menggunakan cadangan devisa," tuturnya.
Reny menjelaskan, pelemahan rupiah saat ini penyebab utamanya adalah perbaikan data ekonomi negeri Paman Sam dan kabar akan dinaikannya suku bunga acuan Bank Central Amerika (The Fed). Faktor tersebut, otomatis membuat investor memegang dolar AS dan membuat dolar AS menguat.
Tercatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2014 mencapai 111,1 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan posisi akhir Oktober 2014 senilai 112,0 miliar dolar AS.