TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (Migas), Andi Noorsaman Sommeng, menilai wacana pemindahan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) ke Jakarta, bisa menghilangkan transaksi bisnis "siluman" di hulu migas.
"Petral pindah ke sini dan nggak ada siluman-siluman," ujar Sommeng di kantor Kementerian ESDM, Selasa (23/12/2014).
Sommeng menjelaskan, jika anak usaha Pertamina pindah ke tanah air, otomatis transaksi bisnisnya lebih transparan. Dalam hal ini, sistem pembayaran pajak dan pengadaan volume migas bisa diawasi dengan baik.
"Bayar pajaknya juga pajak Indonesia," ungkap Sommeng.
Sommeng memaparkan semua kegiatan transaksi Petral merupakan perdagangan berjangka panjang di hulu migas. Dengan pemindahan Petral ke Jakarta, otomatis semua pemasukan bisnis Petral langsung masuk ke kantong negara.
"Semua perdagangan terjadinya di Indonesia, bukan di negara tetangga," papar Sommeng.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, ketua tim reformasi tata kelola migas Faisal Basri mengungkapkan pihaknya belum membahas lebih lanjut nasib Petral. Hingga saat ini ada tiga wacana untuk Petral, yakni Petral tetap berada di Singapura dan Hong Kong, Petral dipindahkan ke tanah air, dan Petral dibubarkan.