Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini, Jumat (9/1/2015) diprediksi berada pada kisaran support 5.189 dan resistance 5.238.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, potensi IHSG untuk melanjutkan kenaikan masih terlihat cukup besar pada hari ini, dengan target resistance tetap berada pada level 5.262 dan support pada angka 5.189.
"Kondisi IHSG masih memiliki kekuatan naik yang cukup besar, dalam jangka pendek masih berpotensi meneruskan pola uptrend nya," kata William.
Analis Sinarmas Sekuritas Jef Tan melihat, IHSG pada hari ini diprediksi bergerak mixed pada kisaran level support 5.195 dan resistance 5.225. Adapun, sentimen yang dapat mempengaruhi IHSG yaitu adanya optimisme kebijakan moneter dari European Central Bank (ECB) dan The Fed yang akan mendukung perekonomian Eropa.
"Kemudian, Tiongkok akan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke level 0,36 persen (MoM) dari sebelumnya minus 0,2 persen. Sedangkan Amerika akan merilis data initial jobless claims yang diperkirakan naik 16 ribu ke 314 ribu," ujar Jef.
Analis Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada menuturkan, peluang IHSG untuk mengalami kenaikan akan tertahan dengan mulai maraknya aksi jual. Hal ini, membuat laju IHSG kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan sebelumnya.
"IHSG tampak variatif dan cenderung melemah jika aksi profit taking tersebut semakin besar, sehingga tetap mewaspadai mulai adanya potensi pembalikan arah. IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.191 dan resistance 5.238," ujar Reza.