TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaringan ritel Alfamart mengklaim lebih dari 90 persen produk yang dijual di jaringan tokonya merupakan produk lokal. Dari total 4.000 produk yang dijual di toko Alfamart, 96 persennya merupakan produk lokal.
"Perusahaan didukung oleh 500 pemasok dan prinsipal yang merupakan perusahaan nasional sebagai pemegang merek dagang,” ungkap Corporate Communication General Manager Alfamart, Nur Rachman dalam keterangan tertulis, Selasa (20/1/2014).
Perusahaan juga membantu pelaku UKM untuk menjual produknya di toko Alfamart. Tentunya yang memenuhi standar bisa dijual di toko Alfamart. "Hal ini dilakukan untuk mendorong UKM dalam memasarkan produk dan meningkatkan penjualan produk lokal,” kata Nur.
Sementara untuk pedagang ritel tradisional yaitu toko-toko kelontong dan pemilik warung Alfamart melakukan pembinaan melalui program keanggotaan pedagang Outlet Binaan Alfamart (OBA).
“Para member OBA akan mendapatkan kemudahan pasokan barang dengan harga yang kompetitif, sehingga bisa dijual kembali ke konsumen akhir, dengan keuntungan yang wajar. Ada petugas khusus bernama MRO yang membantu pengiriman barang sekaligus memberikan saran mengenai tren produk yang sedang diminati pasar,” ucap Nur.
Dikatakan Nur, Alfamart juga berbagi pengetahuan mengenai manajemen ritel kepada para member OBA melalui pelatihan manajemen ritel sederhana. “Lewat pelatihan kami ingin membagi bagaimana mengelola usaha ritel modern,” tambahnya.
Hingga akhir 2014, anggota OBA telah mencapai 123.097 pedagang juga merenovasi 194 Warung tradisional.