TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penerbangan Indonesia AirAsia mengaku mengalami penurunan jumlah penumpang secara drastis setelah kecelakaan QZ8501 bulan lalu. Bahkan, AirAsia menyebut bisnisnya saat ini sedang paceklik.
"Pasti ada (pengaruhnya). Saya enggak mungkin nutupi, itu pasti ada tetapi pada saat ini pun kan low season kuartal satu, penerbangan mengalami masa paceklik," ujar Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko di Kantor BNN, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Namun, saat ditanya berapa persen penurunan jumlah penumpang setelah kecelakaan itu, Sunu tak bisa menyebutkan angkanya. Baginya, segala insiden pasti akan ada pengaruhnya kepada jumlah penumpang. "Saya enggak bisa bilang persen tapi ada pengaruhnya," kata dia.
Sementara itu terkait dengan penerapan tarif batas bawah 40 persen, Sunu mengaku akan mengikuti peraturan tersebut.
"Begini ya, kalau lihat dari peraturannya, tarif batas bawah itu berlaku black and white, artinya berlaku tidak boleh kurang dari 40 persen, artinya sudah tidak ada lagi promo-promo. Kami sebagai maskapai yang dibina kemenhub ya (mengikuti Kemenhub)," kata dia.(Yoga Sukmana)