TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan nilai investasi untuk pembangunan infrastruktur, dalam mendukung 13 kawasan industri di luar Pulau Jawa mencapai Rp 55,44 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk beberapa sektor yaitu bandara, jalan, kereta api, ketenagalistrikan, pelabuhan dan sumber daya air.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin, Imam Haryono, menjelaskan untuk pembangunan bandara yaitu sebesar Rp 8,20 triliun yang ditujukan pengembangan Bandara Mutiara Palu, Eltari Kupang, Halu Eleo Kendari, Sam Ratulangit Manado, dan Syamsuddin Noor Banjarmasin.
"Sektor jalan membutuhkan dana sebesar Rp 8,07 triliun untuk pembangunan jalan lingkar Batulicin, Palu-Parigi, Lingkar Kupang, Susumuk-Bintuni," ucap Imam, Selasa (17/2/2015).
Sektor kereta api memakan biaya investasi sebesar Rp 10,08 triliun sebagai pembangunan jalur kereta api antara Mandao-Bitung, Sei Mangke-Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, dan Pasoso-Tanjung Priok. Sementara, sektor ketenagalistrikan senilai Rp 10,47 triliun untuk PLTU Kualatanjung, Asahan 3, Pangkalan Susu, Palu, PLTA Konawe, Bengkayang dan lain-lainnya.
Sedangkan untuk sektor pelabuhan dibutuhkan dana sebesar Rp 17,66 triliun, yang akan digunakan sebagai pembangunan pelabuhan Kualatanjung, Tajung Perak, Pontianak, Bitung, Makassar, Banjarmasin, Kupang, dan Halmahera.
"Kalau sumber daya air, investasinya sebesar Rp939 miliar untuk mendukung kawasan industri di luar Jawa," ucapnya.
Adapun 13 kawasan industri di luar pulau Jawa tersebut, akan tersebar di berbagai wilayah Sumatera meliputi, Kuala Tanjung, Simangke Tanggamus. Kalimantan seperti Batulicin, Ketapang, dan Landak. Sedangkan Sulawesi di kota Palu, Marowali, Bantaeng, Bitung, dan Konawe.
"Maluku di Bali, Halmahera Timur dan Papua di daerah Teluk Bintuni," ujar Imam.