News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BTN Turunkan Suku Bunga KPR

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAMERAN PERUMAHAN - Promotion girl berjaga di salah satu stan dalam Jabar Property Expo 2014 di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (30/11). Pameran yang akan berlangsung hingga 7 Desember 2014 itu menampilkan 100 proyek perumahan anggota REI Jabar, furniture dan interior, serta bank penyedia KPR. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Tabungan Negara menurunkan suku bunga kredit perumahan rakyat (KPR) sebesar 0,75 persen hingga 2 persen. Penurunan suku bunga ini seiring turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 7,5 persen dari semula 7,75 persen.

"Kami sudah menurunkan daripada KPR-KPR yang lama," kata Direktur Utama BTN Maryono di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (23/2/2015).

Direktur BTN Mansyur S Nasution memaparkan, suku bunga KPR untuk rumah nonsubsidi diturunkan sekitar 0,75 persen tergantung dengan segmen rumah yang dipilih nasabah. Sedangkan rumah subsidi non Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) diturunkan suku bunganya hingga 2 persen atau 200 basis poin. Untuk rumah FLPP, menurut dia, suku bunganya masih tetap 7,25 persen.

"Tergantung segmennya untuk subsidi, bukan FLPP ya, subsidi di luar FLPP karena FLPP kan 7,25 persen. Di luar itu turun di sekitar 200 basis poin. Itu Pak Direktur sudah putuskan 2 persen turun," papar dia.

Maryono menambahkan, bunga yang akan diturunkan BTN adalah bunga untuk program subsidi yang menganut model ballooning. Model kredit ini menjadikan bunga yang harus dibayarkan semakin lama semakin tinggi.

"Jadi dulu itu ada program subsidi yang lama-lama, di luar program subsidi yang disebut dengan FLPP itu ada modelnya yang ballooning yang semakin lama semakin tinggi. Bunga yang makin tinggi ini lah yang kita turunkan bungnya maksimal sampai 200 basis poin," kata dia.

Terkait FLPP, Maryono mengatakan bahwa pemerintah telah menganggarkan Rp 5,1 triliun dalam APBN 2015. Anggaran FLPP tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan 65.000 unit rumah yang tersebar di sejumlah daerah.

"Penyebarannya itu tergantung daripada masyarakat itu sendiri yang mencari, pemerintah menentukan penyebaran KPR FLPP," ujar dia.(Icha Rastika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini