TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan manajemen perjalanan bisnis dan wisata, Panorama Tours memiliki strategi dalam menyikapi penguatan dolar AS agar tidak mengganggu kinerja perseroan.
Managing Director of Leisure Travel Management Panorama Tours, Meity Lukito, mengatakan Panorama Tours sendiri tidak terlalu khawatir dalam menanggapi penguatan dolar AS. Sebab, kondisi tersebut sudah sering terjadi dan hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam berinovasi.
"Berinovasi dalam hal pengembangan paket, alternatif produk dan terpenting memahami apa yang diinginkan pelanggan," kata Meity, Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurutnya, perseroan memberikan alternatif kepada pelanggan yaitu menawarkan waktu kepergiannya diubah, misalnya dari high season menjadi low season, ataupun alternatif destinasi lain yang disesuaikan dengan budget masing-masing pelanggan.
Meity menjelaskan, pada dasarnya bisnis ini tidak terlalu berdampak, sebab kebutuhan berpergian sekarang sudah menjadi harga mati dan semua orang pasti bepergian, baik untuk perjalanan wisata ataupun bisnis.
"Dikatakan tidak berpengaruh banyak juga dikarenakan berwisata adalah hal yang biasa dilakukan dengan perencanaan dan memang sudah terjadwal," tuturnya.