TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen tinplate, PT Latinusa Tbk (NIKL) mendulang keuntungan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang kini di kisaran Rp 13.000.
Direktur Utama PT Latinusa, Ardhiman TA, mengatakan perseroan sudah melakukan antisipasi terkait nilai tukar tersebut dengan melakukan lindung nilai (hedging) terhadap utang perseroan yang berbentuk dolar AS.
"Pelemahan ini, kita malah sebaliknya (menguntungkan) karena 50 persen penjualan kita dalam bentuk dolar AS dan 50 persen lagi rupiah," kata Ardhiman, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Ardhiman menjelaskan, pengeluaran perseroan pun lebih banyak menggunakan rupiah dibandingkan dolar AS. "Kita gaji karyawan semuanya pakai rupiah, dan perawatan lainnya," ucapnya.
Untuk diketahui, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini. Rupiah kembali melemah ke level Rp 13.003 dari hari sebelumnya di posisi Rp 12.932 per dolar AS.