News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sektor Perikanan Belum Disokong Penuh Perbankan

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja membersihkan ikan tuna kualitas ekspor yang dibeli dari nelayan tradisional seharga Rp 33.000 hingga Rp 36.000 per kilogram di pabrik pengolahan ikan milik Cek Baka di TPI Lampulo lama, Banda Aceh, Selasa, (3/3/2015). Minat investasi di sektor perikanan di Aceh cukup tinggi terutama di kawasan Lampulo, namun para pengusaha mengeluhkan lambannya proyek pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di kawasan itu. SERAMBI/M ANSHAR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Irwan Lubis, mengungkapkan sektor kelautan dan perikanan belum banyak mendapat akses kepada pembiayaan perbankan.

Dari data OJK tahun lalu, baru 2,38 persen sektor kelautan dan perikanan yang menggunakan kredit dari perbankan.

"Kami melihat dan menerima masukan tidak besar pengetahuan dan pemahaman pembiayaan sangat minim di sektor kelautan dan perikanan," ujar Irwan, Senin (6/4/2015).

Pihak OJK pun telah melakukan rapat koordinasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perbankan, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Tujuannya untuk memberikan aksesibilitas dan pendidikan khusus untuk sektor kelautan dan perikanan.

"OJK menginisiasi pertumbuhan kredit dalan arti luas untuk sektor kelautan dan perikanan," papar Irwan.

Irwan menambahkan saat ini kredit untuk pengadaan kapal dan perbaikan sarana perikanan yang ada masih kecil. Rata-rata dari sektor perikanan hanya untuk modal kerja para buruh kapal dan nelayan.

"Kalau di pembiayaan perikanan dan kelautan masih kecil. Lebih banyak kepada modal kerja," kata Irwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini