News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei Ungkap Pengusaha Indonesia Optimistis Ekonomi Indonesia Prospektif

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja menyelesaikan pakaian di sebuah konveksi di Perkampungan Industri Kecil (PIK) Jakarta Timur, Jumat (8/3/2013). Bank Indonesia (BI) memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2013 mencapai 6,2 persen. Prediksi ini sedikit dibawah pertumbuhan yang dicapai pada periode sama tahun lalu yang sebesar 6,3 persen. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Optimisme bisnis di kalangan pengusaha Indonesia mengalami lonjakan peningkatan yang tajam pada Q1-2015.

Survey terkini dari Grant Thornton International Business Report (IBR) menunjukkan optimisme bisnis Indonesia tercatat tinggi sebesar 68 persen dari sebelumnya hanya mampu mencapai angka 14 persen pada Q4-2014.

Meskipun optimisme bisnis saat ini masih lebih rendah bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yakni 78 persen di Q1-2014, lonjakan optimisme yang terjadi ini memberikan sinyal yang prospektif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun mendatang.

"Optimisme bisnis Indonesia hanya sedikit lebih rendah dibandingkan Irlandia (92%), India (89%), Filipina (86%), dan Belanda (78%)," kata
Johanna Gani, Managing Partner di Grant Thornton Indonesia, Senin (13/4/2015).

Dikatakannya, optimisme bisnis Indonesia juga dilaporkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata optimisme bisnis di kawasan ASEAN (40 persen), dan bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata global (33 persen).

"Bersama Filipina, Indonesia dianggap sebagai kontributor utama bagi peningkatan optimisme bisnis di kawasan ASEAN," katanya.

Lonjakan dipicu kalangan pengusaha Indonesia saat ini cukup optimis dapat mencapai tingkat profit yang ditargetkan setelah menjalani kwartal pertama di tahun 2015.

"Mereka cukup percaya diri akan berhasil mencapai target penjualan yang ditetapkan untuk dapat menghasilkan keuntungan. Ekspektasi atas pencapaian profit untuk 12 bulan mendatang meningkat hingga 50 persen dari 20 persen pada Q4-2104," katanya.

Aspek regulasi dan proteksi industri, kenaikan biaya atas energi, dan ketidakpastian ekonomi tidak lagi dipandang sebagai hambatan besar bagi aktivitas bisnis di negara ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini