TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) pada pencatatan perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), mampu melesat ke level Rp 225 dari harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp 210 per saham.
Perseroan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 4,81 miliar atau 10 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, perseroan meraup dana segar sebesar Rp 1,01 triliun.
"Kami mengingatkan dewan komisaris dan direksi, mulai hari ini saham DMAS sudah tercatat. Maka, prinsip-prinsip good Corporate governace sudah melekat erat," ujar Ito Warsito, Direktur Utama BEI, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Dana yang diperoleh dari IPO digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan properti investasi sebanyak 60 persen, kemudian untuk pembebasan lahan sebesar 30 persen dan sisanya 10 persen untuk modal kerja.
Setelah pelaksanaan IPO, komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi sebesar 22,50 persen dimiliki oleh Sojitz Corporation, 2,47 persen dimiliki Jermina Limited, 1,16 persen dimiliki PT Sumber Arusmulia, 41,37 persen dimiliki oleh AfP International Capital Pte. Ltd, 22,50 persen Fame Bridge Investment Ltd dan 10 persen dimiliki masyarakat.
Perseroan menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi efek untuk membantu pelaksanaan IPO perseroan, yaitu PT Macquarie Capital Securities Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas dan PT CLSA Indonesia.