TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan memastikan rupiah berada pada level yang wajar.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan, Bank Indonesia terus melakukan stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, sehingga dapat mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi seiring penguatan dolar AS terhadap hampir semua mata uang dunia," kata Tirta, Jakarta, Kamis (18/6/2015).
Menurutnya, penguatan mata uang negeri Paman Sam ditopang kebijakan quantitative easing atau pembelian pembelian aset oleh The Fed dan dinamika negosiasi fiskal Yunani.
"Tekanan terhadap rupiah juga disebabkan kekhawatiran terhadap melambatnya ekonomi domestik, meskipun tertahan oleh peningkatan outlook rating Indonesia oleh Standar & Poor's," tutur Tirta.
Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah pada hari ini menguat 26 poin menjadi Rp 13.341 dari hari sebelumnya Rp 13.367 per dolar AS.