TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- PT Anabatic Technologies Tbk secara resmi telah mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/7/2015). Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasti itu listing dengan kode "ATIC".
Anabatic menjadi emiten ke-10 yang listing di bursa tahun ini. Saat listing, saham Anabatic langsung melesat 14 persen menjadi Rp 800 per saham dari harga penawaran umum saham perdana (Initial public offering/IPO) Rp 700 per saham. Sesaat setelah listing, saham ATIC sempat mencapai level tertingginya di Rp 825 atau naik 17 persen dari harga penawaran.
Perseroan melepas 375 juta lembar saham baru atau 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO.
"Kita akan menggunakan 50 persen dana IPO untuk pengembangan pasar, 30 persen dana untuk pelunasan utang dan sisanya untuk memperkuat operasional bisnis dan modal kerja," ungkap Handojo Sutjipto, Presiden Direktur PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) saat pencatatan saham perdana di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Adapun hutang yang akan dilunasi antara lain fasilitas kredit Rp 10 miliar dari PT Bank Resona Perdania, demand loan Rp 9,5 miliar dan US$ 8,4 juta dari PT Bank OCBC NISP Tbk, invoice financing US$ 7,5 juta dan US$ 15 juta dari PT Bank Permata Tbk.
Didirikan tahun tahun 2002 dengan hanya 13 karyawan, saat ini Anabatic Technologies merupakan perusahaan holding bidang IT yang berkembang pesat dengan karyawan lebih dari 1400 orang. Selain bergerak di bidang distribusi produk-produk TI dan business process outsourcing, Anabatic juga dikenal sebagai salah satu perusahaan sistem integrator terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan core banking system dengan pelanggan perusahaan-perusahaan perbankan di Indonesia.
Dalam mengembangkan bisnisnya, PT Anabatic Technologies berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan software dan hardware dunia seperti Temenos, SAP, WKFS, IBM, dan Microsoft. Anabatic menyediakan berbagai macam solusi end-to-end untuk industri perbankan, dimulai dari Core Banking System (konvensional, berbasis Islam, microfinance), Electronics & Mobile Channel, Loan Factory, Governance Risk & Compliance, Business Intelligence, Enterprise Data Warehouse, Enterprise Content Management, Enterprise IT Infrastructure, hingga Manage Services & Software-as-a-Service.