News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PLN Tak Bisa Hindari Utang Luar Negeri

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana ativitas di pembakit listrik tenaga uap (PLTU) Pangkalan Bun Kalimantan Tengah yang dimiliki oleh PT.Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), Selasa (13/11/2012). Saat ini PLTU Pangkalan Bun dapat memasok listrik sebesar 77.140.000 kilowatt per hour (kwh) per tahun dengan kapasitas 2x7 megawatt, yang rencananya akan dikembangkan menjadi 2x50 megawatt. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adiatmaputra Fajar Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (persero) saat ini memiliki utang Rp 13 miliar dolar Amerika Serikat. Angka tersebut diambil dari belanja komponen impor untuk membangun pembangkit listrik.

Direktur Keuangan PT PLN, Sarwono Sidarto, mengatakan bahan baku infrastruktur listrik masih bergantung impor. "Pinjaman luar negeri tak bisa dihindari," ujar dia di kantor Garuda Indonesia, Senin (3/8/2015).

Sarwono memaparkan perseroan telah melakukan banyak penghematan agar utang tak bertambah besar. Salah satunya melakukan lindung nilai di mana transaksi memakai dolar AS bisa diubah memakai rupiah.

"Di luar konversi, PLN banyak sekali melakukan penghematan," papar Sarwono.

Sarwono menambahkan pihak perbankan BUMN sudah sangat membantu mengurangi utang PLN melalui hedging. Dengan begitu, meski masih utang, PLN bisa terus ekspansi dan mengembangkan jaringan listrik di dalam negeri.

"Bank BUMN mendukung sekali, saya terrbantu BUMN ini bagaimna mitigasi resiko dengan hedging tadi," kata Sarwono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini