Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto, meminta pemerintah membuktikan stok daging sapi cukup hingga dua bulan ke depan. Pembuktian tersebut harus segera dilakukan, agar para pedagang yang saat ini mogok berdagang bisa kembali berjualan dan melayani konsumen.
"Bukti bahwa stok daging sapi cukup adalah tersedia di pasar dan dijual dengan harga yang wajar. Tapi, yang terjadi saat ini, di banyak pasar, terutama di Bandung, daging sapi tidak tersedia karena pedagangnya mogok jualan," kata Hermanto dalam keterangannya, Selasa (11/8/2015).
Hermanto menyampaikan hal ini menyusul pernyataan Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, yang menyebutkan stok daging sapi saat ini masih cukup untuk dua hingga tiga bulan ke depan. Padahal, harga daging sapi saat ini tinggi, karena adanya kelangkaan akibat adanya indikasi penahanan stok sapi masuk ke pasar.
Jika ada indikasi penahanan stok sapi masuk ke pasar, Hermanto minta aparat untuk segera menindak pelakunya.
"Terjunkan aparat untuk mengontrol tata niaga daging sapi dari hulu ke hilir. Lalu, tertibkan semua pihak yang melakukan penahanan stok tersebut," jelasnya.
Di saat yang bersamaan, lanjut Hermanto, pemerintah diminta melakukan operasi pasar setiap hari secara berkelanjutan sampai harga daging sapi kembali normal.
Namun, apabila setelah dilakukan berbagai upaya, ternyata dalam beberapa hari ke depan harga tidak kunjung normal, menurutnya, berarti stok memang tidak cukup.
"Untuk mencukupinya upayakan berasal dari produksi dalam negeri," katanya.
Selain itu, Hermanto juga mengingatkan jika produksi dalam negeri tidak cukup, pemerintah jangan sampai terlena dengan impor. Bahkan, ia meminta volume impor daging sapi harus berkurang dari tahun ke tahun.
"Kalau volume impor tidak berkurang, maka pembangunan peternakan kita gagal," katanya.