TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terintegrasinya kawasan industri dengan sistem transportasi dan pelabuhan tentu akan membuat sistem arus barang atau logistik akan menjadi lebih efisien, berbiaya terjangkau dan proses distribusi menjadi cepat. Hal ini pula yang dirasakan oleh manajemen PT Fonterra Brands Indonesia.
Setelah selama sekitar lima tahun melakukan proses import clearance di Pelabuhan Tanjung Priok, terhitung sejak awal Agustus tahun ini, proses tersebut dipindahkan ke Cikarang Dry Port (CDP). "Alasannya, kami merasa jauh lebih efektif dan efisien ketika proses import clearance dilakukan di Cikarang Dry Port,” ujar Rusman, Head of Logistic and Customer Services PT Fonterra Brands Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (20/8/2015).
Apalagi, Fonterra telah memiliki pabrik terbesar di Asean yang berada di kawasan Cikarang. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 6.000 meter persegi dengan investasi sekitar Rp 357 miliar ini, telah menerima nilai A dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah memperoleh sertifikasi Sistem Jaminan Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat dan kosmetik Majlis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) serta dipersiapkan untuk memproduksi produk komersial pada tahun ini.
Dengan proses import clearance di CDP, diakui Rusman akan memperkuat streamline total supply network Fonterra. Hal ini tak lepas dari posisi Indonesia yang merupakan bagian penting dari strategi global Fonterra.
“Kelengkapan fasilitas yang ada di CDP, dalam kondisi normal, telah mempercepat dan memudahkan kita melakukan import clearance,” ujarnya.
Selama ini, kata Rusman Fonterra dikenal memiliki dua segmen binsis, yakni di bidang consumer dan food service. Untuk tahap awal, import clearance di bidang consumer yang diselesaikan melalui CDP. Tak menutup kemungkinan, ke depan import clearance di bidang food servicejuga dilakukan di CDP. “Tentu saja semua didasarkan pada hasil evaluasi dan mapping bisnis di industri nutrution milk di Indonesia,” ujarnya.
Sampai saat ini, Fonterra tetap fokus pada produksi susu yang didukung dengan adanya pabrik yang pertama untuk blending dan packing di Cikarang. Fasilitas ini akan memperkuat posisi produk-produk Fonterra Brands Indonesia yang telah dikenal dengan merek dagang susu Anlene, Anmum, dan Anchor Boneeto.
Perusahaan itu juga optimistis dengan pertumbuhan konsumsi susu masyarakat Indonesia yang diperkirakan selalu tumbuh di kisaran 5 persen per tahun hingga tahun 2020.