News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah Melemah

Ini Saatnya Beli Saham Demi Meningkatkan Kekayaan

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi Pasar Modal Indonesia sedang mengalami gejolak dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus tertekan. Namun, hal tersebut perlu disikapi secara positif dalam melakukan investasi di pasar modal.

Analis PT Pefindo Guntur Tri Hariyanto mengatakan, menghadapi pelemahan ini tergantung dari sikap investor yang perlu disesuaikan dengan karakter masing-masing.

Bagi yang menyukai risiko dan memiliki dana lebih, penurunan saat ini bisa dijadikan peluang untuk meningkatkan kekayaan di masa depan.

Caranya, dengan mengakumulasi saham-saham yang telah mengalami penurunan tajam namun memiliki fundamental dan prospek bisnis yang tetap kuat.

"Saat ini saham-saham telah terdiskon cukup tajam, karena memang pasar biasanya memiliki karakter overreaction terhadap sentimen positif maupun negatif," ujar Guntur, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Walau begitu, Guntur menghimbau investor tetap harus memperhatikan alokasi asetnya karena saat ini kondisi ketidakpastian sangat besar, sehingga jangan sampai nanti karena terlalu mengejar keuntungan, pemilihan saham dilakukan dengan emosional, dan kemudian dananya mengalami penurunan nilai yang tajam.

Kemudian untuk investor yang lebih tidak menyukai risiko, kata Guntur, bisa melakukan pembelian reksadana. Saat ini nilai reksadana juga mengalami penurunan nilai, sehingga ada peluang untuk diakumulasi.

Menurutnya, akumulasi bisa dilakukan secara bertahap, karena memang saat ini sulit untuk ditentukan apakah penurunan nilai aset saat ini sudah mencapai bottomnya atau belum.

"Untuk mereka yang lebih suka menghindar dari risiko, instrumen investasi pasar uang bisa menjadi pilihan. Sehingga aset investasi yang tadinya di saham, bisa dipindahkan pada instrumen pasar uang. Tentunya dengan risiko yang lebih rendah, maka potensi return akan lebih rendah," tutur Guntur.

Selain berinvestasi di pasar modal melalui pembelian saham atau masuk melalui reksadana. Investor ‎bisa ke alternatif investasi seperti emas. Guntur melihat, dengan adanya tren penguatan dolar AS maka nilai emas secara nilai rupiah akan cenderung peningkatan harga.

Investasi properti yang saat ini sedang lesu juga bisa menjadi peluang. Dengan sepinya peminat properti saat ini, harga-harga properti akan cenderung mengalami diskon dan bisa memberikan potensi imbal hasil yang cukup besar ke depannya.

"Hanya memang tantangannya adalah pada risiko likuiditas. Bisa juga investor menyediakan sebagian dananya untuk melakukan koleksi mata uang yang memiliki kecenderungan menjadi safe heaven pada saat kondisi global saat ini, seperti pada yen dan euro," ucapnya.

Ia menjelaskan, ‎setiap aset investasi memiliki risikonya masing-masing dan semakin berisiko apabila investor tidak memahami karakter tiap aset investasi dan pengetahuan tentang berinvestasi pada aset tersebut.

"Akan selalu ada peluang di setiap kondisi, tinggal bagaimana kita secara bijak menyikapinya," kata Guntur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini