TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek menambah rangkaian kereta yang awalnya 10 kereta menjadi 12 kereta dalam satu rangkaian untuk meningkatkan kapasitas hingga 1,2 juta penumpang per hari pada 2019.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Fadhil mengatakan, mulai minggu depan pihaknya akan menguji coba kereta dengan 12 stamformasi untuk relasi Bogor-Jakarta Kota. "Tahap awal uji coba minggu depan untuk relasi Bogor-Jakarta Kota," katanya, Jumat (4/9).
Dia mengatakan relasi tersebut dipilih karena 70% penumpang berasal dari Bogor. Fadhil mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan secara teknis untuk relasi Bekasi-Jakarta Kota dan relasi "loopline" serta Bogor-Jatinegara.
Dia juga akan mengubah stamformasi kereta yang awalnya delapan menjadi 10 kereta untuk relasi-relasi tertentu. "Ke depannya hanya ada dua varian kereta yang dioperasikan, stanformasi 12 dengan stamformasi 10, kalaupun terpaksa yang delapan tidak bisa diapakan lagi, kita operasikan di lintas tertentu," katanya.
Meskipun rangkaian bertambah, dia mengatakan tidak akan mempersempit ruang di rel karena tidak menambah "loop", hanya mengganti rangkaian yang satu dengan yang lain.
Hingga akhir tahun ini, Fadhil menargetkan sembilan stamformasi 12 kereta yang akan dioperasikan. Dia menyebutkan penambahan kereta tersebut berasal dari pembelian 120 kereta pada tahun ini dengan investasi satu kereta Rp10 miliar dan satu stamformasi berjumlah 10 dan 12.
"Saat ini sudah ada 54 gerbong yang sudah diterima untuk stamformasi 12," katanya.
Dengan penambahan rangakaian kereta tersebut, lanjut dia, kapasitas akan meningkat mengingat saat ini satu kereta bisa menampung 200 penumpang dengan 988 perjalanan.
Fadhil memperkirakan pada 2016 akan bertambah menjadi 1.400 perjalanan per hari.