TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani sepakat akan membuat nota kesepahaman mendorong investasi asing di sektor perikanan menanamkan modal industri hilir perikanan.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk undang lebih banyak investor di bidang pengolahan dan pemrosesan hasil perikanan, namun tetap memberikan perlindungan pada sumber daya alam dan keberpihakan kepada nelayan.
“Pada prinsipnya di sektor hilir dan inland investment kami buka seluas-luasnya investor asing untuk datang ke Indonesia membawa teknologi terbaru untuk memroses hasil produk
perikanan,“ ujar Franky, Rabu (23/8/2015).
Franky mencotohkan misalnya, KKP mencatat hasil budi daya rumput laut Indonesia mencapai 1 juta ton, namun yang diproses di dalam negeri hanya berkisar 100.000 ton. Hal ini merupakan
peluang bagi investor asing untuk masuk ke Indonesia.
Selain itu, Franky menjelaskan, seiring dengan rencana dibukanya kembali pembahasan mengenai Perpres No. 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, bidang usaha cold storage diusulkan agar lebih terbuka terhadap investor asing. Saat ini dalam Perpres tersebut, bidang usaha jasa perdagangan cold storage terbuka dengan kepemilikan asing maksimal 33 persen dan hanya terbatas di lokasi Sumatera, Jawa dan Bali.
Sementara di Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua, kepemilikan asing bisa mencapai 67 persen.” Kami membahas bagaimana jika cold storage , terlepas dari lokasinya, kepemilikan asing bisa mencapai 65 persen. Ini akan kami usulkan dalam pembahasan DNI,” tambah Franky.
Franky menjelaskan, nota kesepahaman juga akan memuat mengenai komitmen BKPM untuk tidak lagi mengeluarkan izin bagi bidang usaha pemanfaatan (pengambilan) dan peredaran koral/karang hias dari alam untuk akuarium."Sesuai masukan dari Ibu Susi, baik untuk PMA dan PMDN akan kita larang untuk mengambil koral di alam, karena kondisi koral kita sudah banyak yang habis. Ini merupakan upaya perlindungan terhadap sumber daya kita," tegasnya.