TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) merevisi target perusahaan yang melaksanakan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun ini menjadi 22 emiten dari sebelumnya 32 emiten.
"Direvisi jadi 21 atau 22 emiten, ini karena faktor global," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio di Jakarta, Senin (28/9/2015).
Tercatat hingga saat ini terdapat 517 emiten dan tahun ini sebanyak 13 emiten yang mencatatkan perdana sahamnya di BEI.
Selain faktor ekonomi global, penurunan target juga melihat kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini sudah di atas level Rp 14.600 per dolar Amerika Serikat.
"Tapi tahun depan kami harapkan di atas 30 perusahaan bisa mencatatkan saham perdana di bursa. Kalau bisa lebih dari 30 perusahaan," ucapnya.