Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyiapkan dana sebesar Rp 2,5 triliun untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham, sebagai respon pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak lima bulan ke belakang.
Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor dalam perseroan.
"Buyback saham perseroan akan dilakukan secara bertahap dalam periode 12 Oktober 2015 sampai 12 Januari 2016. Pelaksanaan transaksi buyback saham berdasarkan pertimbangan dari direksi perseroan melalui BEI," kata Sunarso dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Dalam rencana transaksi ini, kata Sunarso, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities untuk bertindak sebagai perusahaan perantara perdagangan efek yang akan membantu perseroan dalam pelaksanaan buyback saham.
Menurut Sunarso, biaya buyback saham sebanyak-banyaknya Rp 2,5 triliun yang berasal dari kas internal perseroan dan dinyakini bahwa biaya tersebut tidak mempengaruhi kondisi keuangan karena masih memiliki modal kerja yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan perseroan.
Tercatat, harga saham BBRI pada perdagangan hari ini ditutup menguat 575 poin atau 5,76 persen ke level Rp 10.550 per saham.