Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksana harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Zainal Bintang mengingatkan agar kebijakan Pengampunan Nasional atau Tax Amnesty dilakukan secara selektif agar tidak ditumpangi 'penumpang gelap'.
"Harus selektif, jangan Tax Amnesty nanti tiba-tiba ada penumpang gelap. Hindari Tax Ammnesty yang bertujuan untuk ditumpangi penumpang gelap," kata Zainal di Jakarta, Senin (12/10/2015).
Zainal menuturkan, jika tidak direncanakan dengan baik, kebijakan pengampunan pajak tersebut bisa mengancam ketahanan nasional. Sebab menurutnya, penumpang gelap bisa dengan mudah masuk memanfaatkan kebijakan itu.
"Kita punya fakta banyak. Terus terang saya baca di koran nasional mentalitas elite kita, moralitas elite kita lemah gampang di sogok, gampang di pengaruhi," tuturnya.
Masih kata Zainal, menyinggung siapakah penumpang gelap dimaksud, dirinya menyebut adalah pengusaha-pengusaha yang tidak mau kerja keras tapi mau untung cepat.
"Saya berpendapat tingginya substitusi impor terhadap produksi kita itu karena permainan penumpang gelap. Padahal kekayaan kita bisa diolah jadi komponen mayoritas produksi sangat tinggi," tandasnya.