TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paket kebijakan deregulasi investasi yang dikeluarkan oleh pemerintah mendapatkan sinyal positif dari asosiasi asing.
Salah satunya adalah asosiasi utama yang mewadahi investor Eropa yakni EuroCham yang mendukung paket kebijakan deregulasi yang dirilis oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
EuroCham menilai bahwa paket kebijakan deregulasi tersebut dinilai berhasil mengatasi beberapa persoalan di lintas sektor perdagangan, industri dan investasi.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, menyampaikan penilaian positif dari asosiasi asing tersebut juga terkait aspek keterbukaan informasi yang disampaikan oleh pemerintah.
“Jadi mereka mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk merangkul dunia usaha, termasuk langkah kita membuka desk khusus investasi,” ujarnya Kamis (15/10/2015)
Franky menambahkan, BKPM akan terus menggalang kerjasama dengan lembaga-lembaga strategis dan asosiasi bisnis untuk mendukung kegiatan-kegiatan pemerintah dalam mengawal minat investasi.
“Mitra strategis ini penting untuk terus dijaga karena semangatnya sama-sama memfasilitasi perusahaan Eropa tersebut untuk merealisasikan minat penanaman modal di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Chairman EuroCham Ulf Backlund menambahkan bahwa selain mengapresiasi paket kebijakan deregulasi, EuroCham juga menyampaikan beberapa peraturan yang dapat diperbaiki untuk lebih memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
“Beberapa peraturan tersebut diantaranya terkait dengan regulasi mengenai tenaga kerja, standardisasi dan peraturan mengenai sertififikasi Halal,” tambahnya.
Dengan adanya perbaikan di regulasi-regulasi tersebut, diharapkan dapat memberikan kepastian dan keyakinan bagi investor untuk masuk menanamkan modal ke Indonesia.
“Kami yakin dengan kontribusi kurang lebih 13,19 persen dari total realisasi FDI ke Indonesia tahun 2014 yang berasal dari EU, membuat EU merupakan sumber investasi terbesar ke Indonesia setelah ASEAN,” paparnya.