News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonom: Presiden Bagai Kuda yang Menarik Kereta

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEREGULASI EKONOMI - Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi sejumlah Menteri Kabinet Kerja bidang perekonomian dan Pimpinan lembaga keuangan saat konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (9/9/2015). Pemerintah telah dan akan terus melakukan upaya menggerakan ekonomi nasional melalui berbagai paket kebijakan ekonomi, pengembangan ekonomi makro yang kondusif, menggerakan ekonomi nasional, dan melindungi masyarakat berpendapatan rendah dan menggerakan ekonomi pedesaan. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para menteri kabinet kerja khususnya di bidang ekonomi dinilai pelaku pasar belum bekerja secara maksimal dalam mendorong perekonomian dalam negeri.

Pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pelaku pasar saat ini memiliki kesan bahwa yang bekerja secara serius baru terlihat di Presiden Joko Widodo, namun para menterinya belum terlihat maksimal.

"Presiden bagaikan kuda yang menarik kereta di belakang, harusnya itu presiden memecut menterinya untuk jalan,"ujar Purbaya, Senin (19/10/2015).

Purbaya berharap ke depannya, para menteri dapat mendengarkan dan menjalankan apa yang diperintahkan presiden agar roda pemerintahan berjalan secara seimbang yang akhirnya menciptakan pertumbuhan ekonomi.

‎"Menteri-menteri ekonomi perlu dipecut agar lebih cepat, sebagai contoh proyek listrik 35 ribu watt masih enggak jelas, jalan apa enggak, ini perlu diskusi masalahnya dimana," tutur Purbaya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pelaku pasar seakan menginginkan adanya perombakan kabinet kembali, khususnya menteri-menteri ekonomi. Sebab, jika ke depan diisi oleh orang yang lebih tetap maka akan membawa sentimen positif lebih banyak lagi ke pasar.

"Yang sekarang sudah cukup baik, mungkin ke depannya perlu jelas dalam menjelaskan (program) ke pasar. Kalau memberikan penjelasan jangan simpang siur, misalnya soal pajak dan lainnya," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini