News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Efisiensi, Direksi Pertamina Tak Lagi Pakai Mercy

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto seusai menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Gedung KPK, Jakarta, Senin (31/8/2015). TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina hingga akhir Kuartal III 2015 mampu mencatatkan efisiensi sebesar 430,70 juta dollar AS.

Namun perusahaan minyak pelat merah tersebut membantah efisiensi tersebut diperoleh dari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina mengakui pihaknya mengalami penurunan laba bersih di kuartal III 2015. Akibatnya Pertamina terpaksa melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menekan biaya.

“Sampai kuartal III 2015, efisiensi kami mencapai 430,77 juta dollar AS,” kata Dwi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/10).

Namun Dwi membantah dengan tegas bahwa Pertamina melakukan PHK demi meningkatkan efisiensi. Pertamina memilih melakukan sejumlah opsi lain daripada melakukan pengurangan jumlah karyawan.

“Bahkan dengan akuisisi TPPI, kami juga menambah 700 karyawan lama yang sebelumnya sudah bekerja disitu,” ujar Dwi.

Salah satu bentu efisiensi yang dilakukan Pertamina adalah memilih kendaraan operasional Direksi yang lebih murah. Jika dulu untuk level Direksi PT Pertamina menggunakan kendaraan operasional Mercedez Benz S-Class atau kelas premium, kini diganti dengan kelas lebih rendah seperti Toyota Alphard.

"Fasilitas direksi dikurangi sejak dulu. Dulu direksi pakai Mercy S, sekarang yang umum-umum saja, kayak Alphard. Kita tidak membeli baru. Kita tidak memperbaiki fasilitas kantor. Terus perjalanan dinas sekarang lebih selektif," tambah Dwi.

Selain itu, sepanjang tahun 2015 PT Pertamina juga melakukan efisiensi di proses bisnis. Proses pengadaan barang dan jasa dilakukan satu pintu di Kantor Pusat Pertamina. Sebab pengadaan dari masing-masing direktorat dibandingkan dengan dilakukan terpusat satu pintu bisa menghasilkan perbedaan harga hingga 40%.

“Ditambah Pertamina juga melakukan revitalisasi Integrated Supply Chain terhadap pembelian BBM dari luar negeri. Salah satunya menghapus peran PT Petral sebagai perantara jual beli BBM oleh Pertamina,” pungkas Dwi.(Adhitya Himawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini