TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku pasar mengapresiasi langkah pemerintah mengeluarkan paket kebijakan hingga jilid V dalam mengatasi perlambatan ekonomi, namun kondisi ini baru direspon dengan transaksi jangka pendek.
Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo mengatakan, kebijakan ekonomi yang telah diumumkan tentu patut diapresiasi, karena menandakan pemerintah telah mengambil sikap dalam rangka menyikapi tantangan risiko pasar dan ekonomi yang akan dihadapi mendatang jelang tutup tahun 2015 dan potensi ekonomi global tahun depan.
Walau direspon positif oleh pelaku pasar, Lucky melihat kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam waktu relatif singkat memberikan wacana antara cermin kepanikan pemerintah atau sisi lain keberpihakan terhadap kondisi pasar yang terjadi sebelumnya.
"Sehingga pasar cenderung memberikan apresiasi dengan perilaku transaksi jangka pendek yang sarat spekulasi," ujar Bayu, di Jakarta, Sabtu (24/10/2015).
Menurutnya, saat ini Indonesia sebagai negara berkembang sedang menghadapi konsolidasi dengan dinamika negara kawasan regional Asia dalam berbagai aspek.
Ke depan diharapkan akan lebih baik dengan indikatornya stabilitas rupiah dan kinerja pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Harus diakui bahwa sebagian pihak memiliki pandangan bahwa dampak kebijakan pemerintah yang telah di keluarkan saat ini baru dapat dilihat namun belum dapat dirasakan secara utuh," tuturnya.