TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebagai salah satu peserta Dubai Airshow 2015, GMF AeroAsia menjadikan pameran industri penerbangan internasional ini sebagai momentum untuk memperkuat posisinya di pasar perawatan pesawat regional.
Dalam pameran yang berlangsung 8-12 November 2015 ini, GMF AeroAsia tidak sekedar mempromosikan kapabilitas dan kapasitas yang dimiliki namun juga mendatangkan sejumlah kontrak dan perjanjian kerjasama dengan perusahaan penerbangan dari berbagai Negara. Dari seluruh kontrak yang ditandatangani, GMF memproyeksikan potensi pendapatan sebesar 20,5 Juta dolar AS.
Salah satu perjanjian kerjasama yang ditandatangani pada hari pertama pameran adalah kerjasama antara GMF dengan Zagros Air, salah satu airline milik Negara Iran. Kerjasama yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) ini mencakup perawatan Base Maintenance, Engine Maintenance dan Component Maintenance pesawat jenis MD-82 dan A320.
Kontrak kerjasama yang berlaku 1 tahun sejak penandatanganan ini, ditandatangani oleh Direktur Utama GMF Richard Budihadianto dan CEO Zagros Air Hooshang Seddigh di booth GMF AeroAsia pada Dubai Airshow 2015. Untuk hari pertama Dubai Airshow ini GMF memproyeksikan pendapatan sebesar 2 Juta dolar AS.
“Dubai Airshow memiliki posisi strategis bagi pertumbuhan bisnis GMF,” kata Direktur Utama GMF Richard Budihadianto.
Dubai Airshow 2015 merupakan pameran yang ke-14 dan menjadi yang terbesar dibandingkan acara serupa sebelumnya. Sebanyak 1000 peserta dari 60 negara berlomba mempromosikan produk dan layanannya kepada 65.000 trade visitors.
Dalam pameran yang diselenggarakan di Dubai World Central ini, diperkirakan ada 16 pesawat baru yang telah dipesan oleh perusahaan leasing maupun operator pesawat. Industri penerbangan dari Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Rusia, dan Prancis dipastikan menjadi bagian dari pameran internasional ini.
Dalam pameran ini, GMF akan menandatangani kontrak kerjasama dengan beberapa customer, baik itu customer baru maupun customer lama untuk perpanjangan kontrak.
Beberapa perusahaan penerbangan yang akan menandatangani kontrak antara lain KAM Air, Meraj Air, Iran Air Tour, Iran Aseman, ATA Air, Eagle Air Service, Air Service Nigeria, Kabo Air, dan Air Djibouti. Perjanjian kerjasama yang ditandatangani cukup beragam mulai perawatan ringan hingga perawatan berat untuk tipe-tipe pesawat yang telah dimiliki kapabilitasnya oleh GMF.
Customer yang akan menyepakati kerjasama dengan GMF ini sebagian besar berasal dari Timur Tengah dan Afrika. “Pasar perawatan di kawasan Asia, Timur Tengah dan Afrika cukup potensial dan menjanjikan peluang menarik di masa depan,” katanya.