Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pasar modal menjadi persoalan utama dalam melakukan pendalaman pasar.
Kepala Eksekutif Pengawas, Nurhaida, mengatakan upaya OJK dalam melakukan pendalaman pasar modal terkendala jumlah produks yang ada pada saat ini dan jumlah investornya masih terbatas.
Menurut Nurhaida, penduduk Indonesia pada saat ini mencapai 250 juta jiwa, akan tetapi hanya 420 ribu jiwa yang baru memiliki single investor identication (SID) atau menjadi investor di pasar modal.
"Dalam artian ini kurang dari 0,2 persen dari masyarakat, pemahaman yang kurang menjadi biang keladi," ujar Nurhaida, Jakarta, Senin (9/11/2015).
Dalam mengenalkan pasar modal ke masyarakat, kata Nurhaida, baca cara dilakukan mulai dari sosialisasi ke seluruh lapisan masyarakat hingga mengadakan investor summit dengan menghadirkan perusahaan publik.
"Kami OJK berupaya mencoba mendekatkan pasar modal kepada masyarakat," kata Nurhaida.
Direktur Pengembangan Nicky Hogan menambahkan, program Yuk Nabung Saham diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atas kebutuhan investasi di pasar modal.
"Kemudian juga mengajak masyarakat untuk berinvestasi secara rutin dan berkala di pasar modal," tutur Nicky di tempat yang sama.