TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Meski ekonomi Indonesia saat ini berjalan melambat, namun PT Industri Jamu dan FarmasiSido Muncul Tbk akan berusaha tetap eksis dengan berbagai inovasi.
Menurut Dirut PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat saat peresmian Gallery sekaligus memperingati HUT PT Sido Muncul Tbk ke-64, Rabu (11/11/2015), ritail penjualan hanya mencapai 4,5 persen, padahal tahun lalu, ada produk yang bisa mencapai 20 persen.
Ditengah melemahnya ekonomi secara global, Irwan juga menyatakan bahwa semua jenis usaha di negeri ini mengalami hal yang sama. Melambat dan sulit menjual produk.
Sido Muncul yang 100 persen mengandalkan bahan dari dalam negeri, tetap merasakan dampak dari lesunya ekonomi dunia.
Irwan menjelaskan, bahan packing produknya masih impor, karena itu perusahaannya juga mengalami gangguan.
Dalam pengembangan produk terbarunya Irwan mengaku awal Januari 2016 bakal meluncurkan produk minuman herbal siap minum atau dengan kata lain ready to drink ke pasar dengan menyasar konsumen kelas menengah ke atas.
Sewaktu ditanya nama olahan minuman herbal siap minum itu, Irwan belum dapat memberikan penjelasannya secara rinci baik nama produk maupun harga yang bakal ditawarkan, tapi yang jelas Januari 2016 produk itu sudah mulai dipasarkan.
Terkait dengan pembukaan Gallery Sido Muncul di Hotel Tentrem Yogyakarta , Irwan Hidayat menyatakan bahwa galeri tersebut bertujuan mendukung program pemerintah untuk memajukan pariwisata dengan menghadirkan tempat tujuan wisata yang unik dan bersejarah.
"Kami mendukung program pemerintah untuk terus membuat terobosan dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia," ujarnya.
Gallery menampilkan keindahan batik Indonesia yang disandingkan dengan foto-foto sejarah dan perjalanan Sido Muncul, perkembangan packaging, hingga berbagai penghargaan yang telah diterima serta behind the scene dari produk Kuku Bima Energi versi pariwisata, Tolak Linu, Susu Jahe dan Tolak Angin versi Pac Man.