TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina telah mengoperasikan Mobile Refueling Unit (MRU) di beberapa titik di ibukota DKI Jakarta.
Hal itu sebagai upaya mendorong penggunaan bahan bakar gas (BBG) untuk kebutuhan transportasi.
Keempat MRU tersebut masing-masing satu unit beroperasi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, SPBG Pulogebang, Jakarta Timur, SPBU COCO Jl Industri, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek.
MRU adalah suatu unit pengisian bahan bakar gas berupa CNG yang dapat berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain.
Setiap MRU memiliki ukuran 20 ft dengan kapasitas storage sekitar 1800 Lsp.
“Peresmian MRU ini adalah bukti komitmen Pertamina untuk mendorong penggunaan bahan bakar gas untuk transportasi semakin bertambah jumlahnya," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soejipto, di Jakarta, Senin (16/11/2015).
Keberadaan MRU Pertamina di beberapa tempat tersebut diyakini akan memudahkan para pengguna kendaraan berbahan bakar gas untuk mengisi bahan bakarnya dengan CNG (compressed natural gas).
Dengan merek dagang Envogas, Pertamina yakin BBG menjadi lebih bersih dan ramah lingkungan jika dibandingkan dengan BBM.
MRU akan dioperasikan dan dikelola oleh Pertamina melalui perusahaan afiliasinya, PT Pertagas Niaga.
"Sambil terus berupaya mengembangkan pasar Envogas dari sisi permintaan, kami terus menambah infrastruktur pengisian gas sehingga semua stakeholder," kata Dwi.
Saat ini, Pertamina telah menuntaskan pembangunan 34 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dengan kapasitas rata-rata 30 kilo liter setara premium di setiap SPBG, termasuk tujuh MRU Pertamina yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Palembang, Semarang dan Balikpapan.
Sebagian dari SPBG tersebut dibangun dengan dana APBN, dan pada tahun ini sedang dilaksanakan pembangunan 18 unit SPBG dengan dana APBN Tahun Anggaran 2015 dan 5 unit SPBG Ecostation dengan Anggaran Biaya Investasi Pertamina.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah mempercayai Pertamina untuk melakukan pembangunan dan penyediaan infrastruktur CNG baik menggunakan dana APBN maupun dana Pertamina," papar Dwi.(*)