TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Nawir Messi menilai positif apabila Indonesia gabung dengan negara-negara dalam Trans Pacific Partnership (TPP) atau Kemitraan Trans Pasifik.
Namun, sebelum bergabung dengan TPP, Indonesia hendaknya melakukan pembenahan-pembenahan.
"Indonesia harus berbenah sebelum gabung TPP. TPP memang penting karena 60 persen perdagangan dunia terjadi di sana," kata Nawir dalam diskusi bertajuk 'Untung-Rugi Gabung TPP' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2015).
Nawir mencontohkan pembenahan yang harus dilakukan Indonesia antara lain dari sisi regulasi dan kebijakan.
Menurutnya, jangan sampai regulasi serta kebijakan yang berbelit-belit malah dikeluhkan oleh negara-negara asing.
"Hambatan kita kebijakan dan regulasi, itu harus dibenahi. Membenahi kebijakan agar kita lebih kompetitif," tuturnya.
Masih kata Nawir, sebelum bergabungnya Indonesia dengan TPP maka hendaknya praktek korupsi harus sudah hilang dari negeri ini.
Menurutnya, TPP juga berkomitmen menjadikan dunia perdagangan lebih disiplin.
Link Live Streaming Arsenal vs Newcastle United Liga Inggris Minggu 25 Februari 2024 Pukul 03.00 WIB
Piala Liga Inggris Carabao Cup Chelsea Vs Middlesbrough: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming
"Kalau TPP diterapkan akan menimbulkan segmentasi-segmentasi industri yang kompetitif. Tapi bisa juga banyak yang akan gulung tikar," katanya.