TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid masih menyelidiki dugaan maskapai Lion Air menjual tiket melebihi kapasitas dalam penerbangan nomor JT 898 Jakarta-Makassar, Sabtu (21/11/2015) pagi.
"Kalau dugaan kami soal jual tiket lebih dari 'seat' yang ada terbukti, kami akan larang Lion Air buka rute baru, seperti bulan Februari lalu, di mana ada 18 rute yang dibekukan," kata Hadi kepada Kompas.com, Sabtu (21/11/2015).
Sebelumnya diberitakan, penumpang JT 898 mengamuk di Bandara Soekarno-Hatta karena pesawat yang seharusnya terbang pukul 05.00 WIB baru berangkat pukul 11.00 WIB.
Kemarahan penumpang dilampiaskan hingga turun ke landasan pacu (runway) dan menghalangi pesawat Lion Air lain yang akan terbang.
Terhadap kejadian di Bandara Soekarno-Hatta tadi pagi, Hadi menegaskan, sudah melayangkan surat peringatan pertama untuk manajemen Lion Air.
Nantinya, Lion Air juga akan dipanggil untuk menjelaskan secara detil apa yang sebenarnya terjadi sehingga penumpang marah besar.
Jika berkaca pada kejadian yang terjadi sebelumnya, Lion Air pernah diminta menyusun standar operasional prosedur (SOP) untuk manajemen delayed dan manajemen operasi.
Pihak manajemen telah presentasi sebanyak tiga kali, bahkan langsung presentasi di depan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Butuh waktu sampai empat bulan hingga SOP yang mereka buat, dianggap layak untuk diterapkan.
Selama SOP itu belum disetujui, belasan rute mereka masih dibekukan dan tidak diperkenankan untuk membuka rute baru. (*)