Kemunculan Ady untuk pertama kalinya di layar kaca MNCTV ternyata mengundang perhatian sejumlah kalangan. Termasuk tim juri yang akan menilainya. Diantaranya, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Mahfud MD, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof Muhammad Nasir, Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah, Pakar Teknologi dan Mantan Tim Seleksi Pimpinan KPK Betty Alisjahbana.
Mereka sepakat ingin mengetahui lebih jauh tentang sosok Ady yang selama ini diberi gelar oleh sejumlah media nasional sebagai Pendekar Lahan Tandus.
“Selamat malam pak Ady, saya Yudha dari MNCTV. Tanggal 19 Oktober 2015, saya menugaskan 2 orang crew dari MNC untuk melakukan wawancara petani dan pengambilan gambar di lokasi pengolahan sabut kelapa, mulai dari proses panen kelapa, pengangkutan hingga mendapatkan produk coco fiber untuk bahan baku sofa dan coco peat sebagai media tanam di lahan tandus,” jelasnya.
Akhirnya, wawancara dan pengambilan gambar tambahan, tuntas diselesaikan dalam waktu 5 hari dan berhasil ditayangkan di MNCTV dan iNewsTV pada acara Inspirasi Sore Spesial Pahlawan untuk Indonesia 2015 pada hari Sabtu, 31 Oktober 2015, pukul 15.30 WIB. Setelah tayangan itu muncul, ucapan selamat dan sukses tak henti – hentinya masuk melalui telpon, email, SMS dan inbox di media sosial milik Ady.
“Bravo...! Hebat... Salut sama Ady. Maju terus. Insya Allah, sukses,” tulis Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago dalam pesan singkatnya melalui media sosial Facebook.
Apa yang disampaikan Andrinof Chaniago ketika menyemangati Ady, ternyata terbukti benar adanya. Ia berhasil menyingkirkan ratusan sosok inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia lewat karyanya yang nyata, inovasi teknologi berbasis sabut kelapa yang mampu mengubah lahan tandus dan bekas tambang menjadi lahan produktif.
“Terima kasih atas dukungan semuanya. Penghargaan ini saya persembahkan untuk petani Indonesia yang selama ini menggantungkan hidupnya di lahan tandus. Merekalah yang menginspirasi saya untuk mencari jalan keluar dari masalah lahan tandus ini,” kata Ady saat didaulat menyampaikan pidato usai menerima tropy penghargaan Pahlawan untuk Indonesia.
Sebagai perantau, Ady sadar betul dengan nasihat orang tuanya untuk menghormati nilai – nilai dimana pun Ia berada. “Saya ingat betul pesan orang tua saya, dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Kebetulan, saya tinggal di Tanjungpinang yang terkenal dengan budaya pantunnya. Karena itu, saya menyempatkan membaca 2 bait pantun yang berhasil memukau penonton,” tambah Ady sembari membacakan 2 bait pantunnya.
Dari Tanjungpinang ke Batavia,
Terbang tinggi melintasi awan,
Terima kasih kepada MNC Media,
Memilih kami jadi pahlawan,
Lahan tandus tanahnya gersang,
Sulit digarap untuk pertanian,
Sabut kelapa janganlah dibuang,
Manfaatnya dahsyat untuk tanaman,