News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Masih Jadi Negara Tujuan Investasi

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat Unit Container Crane asal Cina yang ditarik dengan Kapal HAIGANGTE 001 memasuki alur Barito menuju Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kamis (19/11/2015). Penambahan Container Crane tersebut untuk meningkatkan perekonomian di Kalsel dan menjadikan Trisakti menjadi Pelabuhan moderen. BANJARMASIN POST/AYA SUGIANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia merupakan negara tujuan investasi utama bagi perusahaan perusahaan global dan Asia.

Dalam kurun waktu sembilan bulan pertama di 2015 ini arus masuk investasi asing langsung ke Indonesia terus bertambah dan saat ini berjumlah 21,3 miliar dolar AS atau naik 16,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Iwan Satawidinata, Wakil Direktur Utama United Overseas Bank (UOB) Indonesia, mengatakan 52 persen dari total nilai investaso asing langsung ke Indonesia berasal dari negara-negara di Kawasan Asia, dimana Singapura merupakan negara Asia yang memiliki jumlah investasi terbesar yakni 16 persen, disusul Malaysia 13,6 persen, Jepang 11,6 perswn, Korea Selatan 4,7 persen dan China 3,86 persen.

Menurut Iwan, konektivitas perdagangan Indonesia dengan kawasan regional semakin meningkat dan melahirkan peluang bisnis yang tinggi, terutama dengan kehadiran masyarakat ekonomi Asean (MEA) dalam waktu dekat.

Menurut dia, Indonesia harus memaksimalkan kehadiran MEA dengan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Tiongkok dan Indonesia akan terus berkembang dengan adanya inisiatif one belt one road (OBOR) yang dicanangkan pemerintah Tiongkok.

"Kolaborasi antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dengan UOB yang memiliki lebih dari 200 cabang di Indonesia akan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memaksimalkan tren pertumbuhan ini," kata Iwan di Singapura Jumat (4/12/2015).

Dia mengharapkan kemitraan dengan BKPM semakin meningkatkan konektivitas UOB di Indonesia, yang merupakan ekonomi terbesar di ASEAN dan negara pilihan investor konsumsi domestik yang tinggi serta sumber daya alam yang berlimpah.

“Perusahaan-perusahaan semakin menunjukkan minatnya untuk memperluas usahanya di Indonesia guna melayanani kebutuhan kelas menengah. Seiring dengan meningkatnya pendapatan dan tingkat urbanisasi, perusahaan yang mampu menawarkan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan kelas menengah Indonesia akan mendapatkan posisi yang baik untuk pertumbuhan bisnisnya," tambah Iwan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini