News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonomi 2016 Masih Harus Waspadai Gejolak Eksternal

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja tengah mengerjakan pembangunan Apartemenl di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2018). Melambatnya ekonomi, dan terpuruknya nilai tukar mata uang tak membuat para pengembang dan investor Apartemen membangun investasi. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonomi Indonesia pada 2016 diprediksikan akan lebih baik dibandingkan 2015, meskipun masih harus mewaspadai gejolak ekonomi global.

Ekonom Citi Indonesia Helmi Arman mengatakan, risiko global seperti kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga harus diwaspadai. “Secara global suku bunga The Fed akan ada di kisaran 1 persen tapi secara bertahap,” kata Helmi, Selasa (8/12/2015)

Sedangkan dari makro ekonomi Asia, meskipun ada berita baik yakni masuknya Renminbi yuan menjadi Special Drawing Rights (SDR), namun masih ada risiko terjadi devaluasi yuan yang akan mempengaruhi perubahan struktural perubahan ekonomi Tiongkok. Hal ini menurut dia, akan juga berpengaruh ke harga komoditas Tiongkok sehingga mempengaruhi ekspor Indonesia.

Dia mengatakan, sejak 2015 memang terjadi perubahan arus modal secara global yang menyebabkan tekanan dan memukul daya beli konsumen.

Serta investasi swasta yang menggunakan dolar AS sehingga menyebabkan biaya ekspansi perusahaan menjadi lebih mahal. Pada 2014 gejolak ekonomi terjadi karena penurunan harga minyak dunia yang signifikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini