Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Financial Technology (FinTech) dinilai telah mengubah individu dan bisnis dalam melakukan aktivitas perbankan mereka.
Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi menjelaskan di Asia Pacific, investasi di FinTech telah meroket menjadi 3,5 miliar dolar AS hingga kuartal III 2015 dibanding 2014 sebesar 880 juta dolar AS.
Jumlah ini dengan investasi terbesar pada pembayaran atau payment sekitar 40 persen dan kredit sebesar 25 persen.
“Kami melihat FinTech sesuatu disruptive, namun juga memberikan kesempatan besar untuk bermitra dengan innovator,” ujar Batara di Jakarta, Selasa (8/12/2015) malam.
Sementara itu mengenai Digitalisasi, dia mengatakan mobile technologies dan digital akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan dan bisnis saat ini dan di masa depan.
Data dari Citi menunjukkan bahwa di berbagai belahan dunia, hampir 5 miliar penduduk menggunakan ponsel. Artinya, angka ini 2,5x lebih besar dari jumlah rekening di dunia. Di ASEAN, termasuk Indonesia, konsumen mulai memindahkan aktivitasnya secara online, dengan mobile penetration 110 persen dan internet penetration 25 persen.
“Statistik ini mengukuhkan komitmen dan expertise kami di digital banking. Bagi kami, mobile banking merupakan bagian yang sangat penting bagi masa depan digital,” ungkapnya.